Wednesday, April 1, 2009

Katharsis

Entah berapa lama
derita itu mengalir tanpa henti
entah berapa lama
luka itu disobek tanpa henti
entah berapa lama
kecewa itu kau layangkan ke muka ku
entah berapa lama
engkau ketawa melihat air mata ku terus mengalir

suatu ketika
aku seperti tidak percaya
putaran itu akan berhenti
tapi entah dari mana
entah kekuatan apa yang meresap dalam tubuh ku
aku jadi pemburu dan pembunuh maha pantas
rejaman demi rejaman
ku tebarkan di layar maya
tewas juga engkau akhirnya!

menangis isteri mu kerna kecewa
menangis puteri mu tertusuk malu nista dan cerca
menangis putera mu kerna kecundang

Ah! baru sekarang ku sedar
yang ku buru selama ini ialah melihat engkau tersungkur di tangga takdir
dan dendam siapakah yang yang ku genggam
serta ku bawa berlari hingga ke saat ini
kalau bukan dendam kami
yang sebati dalam perkasihan ini
tanpa ianya kami sedari!

0 comments: