Tuesday, September 9, 2008

Keraguan masih di wajah mu

Engkaukah yang tegak berdiri
di luar pintu tertutup itu
dalam renyai hujan dan pekat malam
dengan ombak rasa yang tak menentu bertahun lamanya
kerna ketidak-pastian ku?

engkaukah itu
yang terus berdiri di luar lingkaran hati ku
menguji dan terus menguji
kepastian rasa dan ketaqwaan ku kepada Nya?

dipersimpangan itu
aku punya pilihan sebenarnya
tapi engkau yang ku hampiri
kerna aku pasrah kepada ketentuan Nya
walau aku juga ingin menguji dan mencari kepastian
hangat dinginnya rasa di tasik sukma
tapi bukankah itu kufur nikmat namanya
jika itu yang ku lakukan?
kerna kepasrahan dan ketaqwaan ku kepada Nya
dirobek sudah oleh was-was permainan syaitan

maaf
titian putih ini tak kan ku cemar
walau dengan setitik rona keraguan
dan seperti kata ku
yang entah berapa ratus kali sudah
aku pasrah dengan ketentuan Nya
yang mempertemu kita semula

0 comments: